Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
TANJUNG REDEB

Briptu Wahyu Ramdani Terpilih Pimpin Suku Adat Dayak Gaai, Siap Sinergi Dengan Pemerintah

35
×

Briptu Wahyu Ramdani Terpilih Pimpin Suku Adat Dayak Gaai, Siap Sinergi Dengan Pemerintah

Sebarkan artikel ini

“Kami ingin turut berpartisipasi dalam upaya memenuhi sarana dan prasarana pembangunan, melestarikan budaya dan kearifan lokal, peningkatan SDM, mensejahterakan masyarakat dalam dorongan perkembangan ekonomi keluarga dan masyarakat” ungkap Wahyu

| Editor : Alex PB

Example 300x600

TANJUNG REDEB – Briptu (Pol) Wahyu Ramdani, SH terpilih sebagai Ketua Umum (Kepala) Suku Adat Dayak Ga’ai Kalimantar Timur, Wilayah Kabupaten Berau periode 2025 – 2030 melalui Musyawarah Daerah (Musda) I yang digelar secara demokratis di Aula Balai Desa Kampung Tumbit Dayak Kecamatan Sambaliung pada tanggal 19-20 september 2025 lalu.

Proses pemilihan dilakukan secara demokratis, dengan partisipasi aktif dari perwakilan masing masing tokoh adat.

Pemilihan Kepala Suku Adat Dayak Ga’ai Kabupaten Berau ini menjadi momentum penting bagi masyarakat khususnya bagi Suku Adat Dayak Ga’ai.

Pada Musyawarah Daerah (Musda) I kali ini, Suku Adat Dayak Ga’ai Se Kabupaten Berau, sekaligus melaksanakan pengukuhan secara sakral ritual budaya adat Dayak Suku Ga’ai yang dilakukan oleh ke 5 kepala suku adat Dayak yang ada di Kabupaten Berau kemudian tinggal menunggu agenda persiapan pelantikan pengurus.

Briptu Wahyu Ramdani, SH dan peserta Musda I Sukua Adat Dayak Ga’ai

Ketua Umum (Kepala) Suku Adat Dayak Ga’ai terpilih Wahyu Ramdani yang juga anggota Polres Berau ini, menyampaikan visi misi kepemimpinanya antara lain mendorong agar anak-anak suku pedalaman pribumi asli yang mendiami Kabupaten Berau melahirkan putra/ putri Suku Dayak Ga’ai serta membawa perubahan atau kmajuan bagi daerah mereka.

“Kami ingin turut berpartisipasi dalam upaya memenuhi sarana dan prasarana pembangunan, melestarikan budaya dan kearifan lokal, peningkatan SDM, mensejahterakan masyarakat dalam dorongan perkembangan ekonomi keluarga dan masyarakat” ungkap Wahyu.

Sedangkan Kordinator Musyawarah Daerah (Musda) I menyampaikan bahwa seluruh proses kegiatan berlangsung secara resmi dan sesuai dengan mekanisme organisasi dan kehadiran para delegasi merupakan representasi dari masyarakat Adat.

“Kegiatan hari ini berjalan secara resmi dan formal sesuai dengan mekanisme organisasi. Setiap delegasi yang hadir bisa menjadi representasi atau undangan bagi saudara-saudara kita yang belum sempat hadir,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa waktu pelantikan pengurus akan ditentukan dan diumumkan kemudian hari melalui undangan resmi yang akan disebarluaskan kepada seluruh masyarakat Adat Dayak Ga’ai.

Selanjutnya, panitia juga menyapaikan terima kasih kepada seluruh tokoh masyarakat Adat Ga’ai dan para intelektual yang telah berkontribusi mensukseskan jalannya Mubes I Suku Adat Dayak Ga’ai tersebut.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Umum Suku Adat Dayak Ga’ai, Dewi Sri juga mengatakan pentingnya menjaga hak-hak tanah ulayat yang telah diwarisi leluhur dan nenek moyang, seperti hutan-hutan perlu dilindungi, air jangan sampai tercemar,dengan maraknya pertambangan dan perkebunan yang merusak alam lingkungan.

“Jangan sampai anak cucu kita tinggal menerima dampak bencana akibat kerusakan alam” jelas Dewi.

Ia menambahkan pentingnya menjaga warisan budaya kearifan lokal yang lain seperti pusaka pninggalan leluhur, terus memberikan edukasi kepada anak-anak untuk melestarikan adat istiadat budaya adat Dayak Ga’ai.

“Adat budaya leluhur kita jangan sampai punah seiring oleh perkembangan zaman modern sekarang” pungkasnya (*).

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *